Minggu, 24 Mei 2015

KALIMAT YANG BAIK TEPAT DAN SANTUN

A. Pilihan kata dan bentukan kata dalam berbicara
Kalimat yang baik dan tepat adalah kalimat efektif .Kalimat efektif adalah kalimat yang tersusun secara cermat sesuai kaidah gramatikal bahasa dan mudah dicerna.Disamping cermat kalimatnya juga komunikatif artinya pengungkapannya sesuai dengan maksud yang ingin diutarakan,tidak salah nalar,serta logis. Ada kalimat yang secara gramatikal sudah memenuhi syarat , namun sulit diterima oleh akal,ada juga yang secara gramatikal tak sesuai , namun sudah dapat dipahami . Kalimat juga harus mengandung pengertian yang jelas agar penyimak atau pembaca dapat memahaminya dengan baik.
Syarat kalimat yang baik adalah
1. Sesuai kaidah gramatikal bahasa Indonesia.
2. Penalarannya logis.
3. Maksudnya jelas,tidak mengandung pengertian ganda.
Perhatikan contoh kalimat berikut
a. Yanti menulis surat lamaran pekerjaan.
b. Siswa SMK itu makan daun-daunan.
c. Pada grafik di atas memperlihatkan bahwa lebih banyak siswa SMK yang mendapatkan pekerjaan daripada menganggur.
d. Surat lamaran pekerjaan yang sudah diterima agar segera dibuatkan surat balasannya.
B. KALIMAT YANG KOMUNIKATIF TETAPI TIDAK CERMAT
Ketidakcermatan kalimat dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu :
1. Ketidaklengkapan unsur-unsurnya.
Sebuah kalimat akan mudah dipahami jika unsur – unsur pembangunnya lengkap dan mewakili makna yang ingin disampaikan .
Perhatikan contoh dibawah ini :
- Di ruang kelas itu , beberapa siswa sedang mengerjakan tugas pelajaran bahasa Indonesia .
Bandingkan dengan kalimat berikut :
- Warga Meruya Selatan menghajar penyusup pertemuan warga dengan komisi II DPR.
( Kalimat ini terasa kurang lengkap karena tidak ada predikat setelah kata penyusup,lebih jelas lagi jika kalimatnya : Warga Meruya Selatan menghajar penyusup yang masuk ke pertemuan warga dengan komisi II DPR )
2. Ketidaktepatan penempatan unsur – unsurnya.
Penggunaan unsur yang tidak tepat dan sesuai dengan kedudukannya membuat kalimat sulit dicerna dan dipahami .
Perhatikan contoh dibawah ini :
a. Malaysia sebelum mengadakan persetujuan bersama dengan Indonesia tentang peristilahan telah mempunyai aturan sendiri,seperti yang telah digariskan oleh Universitas Malaysia.
( kalimat diatas terganggu oleh penempatan klausa atau keterangan mengadakan persetujuan bersama dengan Indonesia tentang peristilahan seharusnya ditempatkan sebelum subyek Malaysia.sehingga menjadi
Sebelum mengadakan persetujuan bersama dengan Indonesia tentang peristilahan , Malaysia telah mempunyai aturan sendiri,seperti yang telah digariskan oleh Universitas Malaysia).
b. Selanjutnya saya akan jelaskan pentingnya bahasa bagi manusia.
Jadi, kita harus lestarikan bahasa – bahasa daerah itu sebaik-baiknya .
Bandingkan dengan kalimat berikut :
Selanjutnya akan saya jelaskan pentingnya bahasa bagi manusia.
Jadi, harus kita lestarikan bahasa – bahasa daerah itu sebaik-baiknya .
( keterangan aspek seperti akan,belum,telah,masih,sedang dan sebagainya,tidak boleh disisipkan pada kata kerja pasif yang berupa ikatan erat antara subyek dan pokok kata kerjanya.
3. Penggunaan unsur – unsur kalimat yang berlebihan.
Ketidakefektifan sebuah kalimat dapat terjadi karena penggunaan unsur – unsur yang berlebihan . Unsur yang berlebihan bisa berupa pengulangan kata yang sama maknanya,dapat juga berupa penggunaan kata tugas yang tidak perlu.
a. Para hadirin saya persilakan duduk kembali.( Hadirin saya persilakan untuk dudukkembali)
b. Bagi mahasiswa yang belum melunasi uang kuliah harap segera menghubungi bagianpendidikan. Mahasiswa yang belum melunasi uang kuliah harap segera menghubungi bagian pendidikan).
4. Pilhan katanya tidak tepat
1. Kita harus mendapatkan solusi yang terbaik daripada rapat ini .
2. Ramuan jamu ciptaannya meledak dipasaran.
3. Ia merasa paling pintar sendiri di tengah keluarganya.
 Bandingkan dengan kalimat berikut :
Kita harus mendapatkan jalan keluar yang terbaik dalam rapat ini.
Ramuan jamu buatannya laku keras dipasaran.
Ia merasa paling pintar di antara anggota keluarganya .
Tes Kompetensi Sempurnakan kalimat dibawah ini.
1. Diperbaikinya jalan membuat jalur transportasi ke desa tersebut menjadi lancar.
2. Pembaca setelah selesai melakukan kegiatannya dapat menangkap dan merasakan ide-ide yang dikemukakan oleh pengarang buku itu .
3. Jadi,kita harus lestarikan bahasa – bahasa daerah itu sebaik-baiknya.
4. Di dalam karangan ini masih banyak kesalahan-kesalahan ejaan .
5. Ramuan jamu ciptaannya meledak dipasaran.
6. Dia merasa dirinya yang paling pintar sendiri .
 Tujuan pembelajaran pada pertemuan ke 2
1. Mengidentifikasi kalimat yang cermat tetapi tidak komunikatif.
2. Menyebutkan penyebab kalimat yang tidak komunikatif.
3. Membenarkan kalimat yang tidak komunikatif.
4. Membuat kalimat yang komunikatif dan cermat.
5. Menggunakan kalimat yang efektif dan santun dalam suatu pembicaraan.
C. KALIMAT YANG CERMAT TETAPI TIDAK KOMUNIKATIF
Kalimat yang diungkapkan oleh pembaca secara gramatikal kemungkinan sudah tepat,tetapi karena diuraikan dengan panjang lebar menjadi tidak komunikatif. Kalimatyang cermat tetapi tidak komunikatif disebabkan karena
1. Kalimat terlalu luas.
Kalimat yang terlalu luas atau kalimat yang berbentuk kalimat majemuk sering kali ditemukan dalam bentuk pengungkapan secara lisan maupun bentuk tulisan.Kalimat panjang ini terkadang mengaburkan informasi yang sesungguhnya akan disampaikan karena terlalu banyak penjelasan kata yang bercabang.Meskipun penyusunannya tidak menyalahi kaidah,namun maksudnya tidak bisa ditangkap secara utuh.
Contoh Kalimat terlalu luas.
Bahasa Indonesia yang dalam Undang-Undang Dasar 1945,Bab XV,Pasal 36 dinyatakan sebagai Bahasa Negara telah meletakkan dasar yang kuat dan resmi bagi pemakaian bahasa Indonesia,baik sebagai bahasa perhubungan pada tingkat nasional maupun sebagai bahasa resmi kenegaraan.
Bandingkan dengan kalimat berikut :
Menurut UUD 1945,Bab XV ,Pasal 36 ,Bahasa Indonesia adalah bahasa Negara.Hal ini menjadi dasar yang kuat dan resmi bagi pemakainya sebagai bahasa perhubungan secara nasional dan bahasa resmi kenegaraan.
2. Kalimat yang terperinci tetapi sudah umum.
Pengungkapan kalimat terkadang menjadi panjang karena diperinci dengan penjelasan-penjelasan yang sebenarnya sudah tersirat dalam makna katanya,yang secara umum orang sudah memahaminya sehingga terkesan dipanjang-panjangkan.
Contoh kalimat yang terperinci tetapi sudah umum.
- Tuti memakai rok abu-abu dan baju berwarna putih yang dibagian sakunya terdapat logo OSIS.
Tuti memakai seragam sekolahnya.
- Ibu memasukkan telur ayam yang sudah dipecahkan ke dalam sebuah wajan yang minyaknya sudah mendidih.
Ibu menggoreng telur ayam.
3. Uraian kalimat terlalu sederhana
Uraian gagasan dalam kalimat yang terlalu pendek atau sederhana juga dapat mengaburkan pesan atau informasi serta gagasan tersebut.Bentuk kalimat yang pendek – pendek cenderung kaku dan banyak pengulangan .
Contoh uraian kalimat terlalu sederhana
- Sudah lama pak karto berjualan bakso.Bakso Pak Karto sangat disukai pembeli.Bakso Pak Karto Murah.Bakso pak Karto ter buat dari daging asli.Daging bakso Pak Karto Daging sapi.Rasanya enak sekali.Bakso Pak Karto sudah terkenal di daerah tempat tinggalnya.Pak Karto dan Bu Karto sangat senang.Penghasilan dari jualan bakso bertambah.
Bandingkan dengan kalimat berikut .
- Sudah lama pak karto berjualan bakso.Bakso Pak Karto sangat disukai pembeli karenamurah, terbuat dari daging sapi asli,dan rasanya enak sekali.Bakso Pak Karto sudah terkenal di daerah itu.Pak Karto istrinya sangat senang sebab penghasilan dari jualan baksonya bertambah.
4. Kalimat tidak logis.
Ada model kalimat yang diucapkan atau ditulis oleh seseorang dengan tetap mengindahkan kaidah bahasanya namun tidak komunikatif karena secara penalaran tidak benar dan bisa menimbulkan salah pengertian.
Contoh kalimat tidak logis.
- Siapa yang merasa kehilangan jam tangan dapat diambil dikantor TU.
- Siapa yang memiliki telepon seluler agar segera dimatikan.
Bandingkan dengan kalimat berikut :
- Siapa yang merasa kehilangan jam tangan dapat mengambilnya di kantor TU.
- Siapa yang memiliki telepon seluler agar mematikan teleponnya.
D. PENGGUNAAN KALIMAT YANG EFEKTF DAN SANTUN
Penyampaian pesan dalam kegiatan berbahasa harus memperhatikan penggunaan kalimat secara santun.Penyampaian kalimat yang santun didasarkan oleh pemilihan kata yang bakudan yang bernilai rasa.Untu mengutarakan kalimat secara santun ,pembicara harus dapat memilih dan menggunakan kata yang bernilai rasa bagus dan halus serta sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat pembicaraan dilakukan.
Contoh :
-. Menjawab surat Saudara tertanggal 1 Mei 2007 Nomor 23 / PT .28.I /C.07 ,dengan ini kami beritahukan bahwa ..
Bandingkan dengan
- Membalas surat Anda tanggal 1 Mei 2007 Nomor 23 / PT .28.I /C.07 ,maka kami beritahukan mengenai …..( lebih efektif dan lebih santun )
- Sepanjang pengetahuan kami ,belum ada karyawan yang mengajukan pengunduran diri.
Bandingkan dengan
- Sepanjang yang kami ketahui tentang hal itu ,belum ada karyawan yang mengajukan pengunduran diri.
( lebih efektif dan lebih santun )
KESIMPULAN
1. Dalam berkomunikasi seseorang melakukan aktivitas menyampaikan pesan atau infoemasi kepada lawan bicara melalui rangkaian kalimat yang mewakili maksud yang ingin disampaikan. Pemilihan unsur yang baik,tepat , dan santun diperlukan agar komunikasi dapat berjalan dengan baik dan efektif.
2. Kalimat yang komunikatif tidak selamanya baik dan tepat karena kadang –kadang mengandung ketidakcermatan. Ketidakcermatan kalimat bisa disebabkan oleh ketidaklengkapan unsur – unsurnya, ketidaktepatan penempatyan unsur-unsurnya, penggunaan unsur- unsur kalimat yang berlebihan, maupun pilihan kata yang tidak tepat.
3. Kalimat yang cermat tidak selamanya komunikatif. Ketidakkomunikatifan sebuah kalimat dapat terjadi karena kalimat yang digunakan terlalu luas atau berbentuk kalimat majemuk kompleks,kalimat yang terperinci yang terperinci tetapi pengertiannya secara umum sudah diketahui, uraian kalimat yang terlalu sederhana, maupun kalimatnya tidak logis.
4. Penyampaian kalimat yang santun tidak sekedar didasarkan oleh pemilihan kata yang baku, tetapi juga kata yang bernilai rasa dan halus serta sesuai dengan situasi dan kondisi saat pembicaraan dilakukan .
Tes kompetensi 2
1. Buatlah kalimat yang komunikatif tetapi tidak cermat
2. Buatlah kalimat yang tidak komunikatif tetapi cermat !
3. Perbaikilah kalimat dibawah ini sehingga menjadi benar !
a. Yang membawa HP agar segera dimatikan.
b. Dirgahayu HUT RI ke 62.
4. Buatlah dialog atau wawancara dengan menggunakan kalimat yang komunikatif dan santun !

Rabu, 20 Mei 2015

SEMANGAT HARI KEBANGKITAN NASIONAL

Kebangkitan Nasional Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini bagian dari seri
Sejarah Indonesia
Sejarah Indonesia.png
Lihat pula:
Garis waktu sejarah Indonesia
Sejarah Nusantara
Prasejarah
Kerajaan Hindu-Buddha
Kutai (abad ke-4)
Tarumanagara (358–669)
Kalingga (abad ke-6 sampai ke-7)
Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-13)
Sailendra (abad ke-8 sampai ke-9)
Kerajaan Medang (752–1006)
Kerajaan Kahuripan (1006–1045)
Kerajaan Sunda (932–1579)
Kediri (1045–1221)
Dharmasraya (abad ke-12 sampai ke-14)
Singhasari (1222–1292)
Majapahit (1293–1500)
Malayapura (abad ke-14 sampai ke-15)
Kerajaan Islam
Penyebaran Islam (1200-1600)
Kesultanan Samudera Pasai (1267-1521)
Kesultanan Ternate (1257–sekarang)
Kerajaan Pagaruyung (1500-1825)
Kesultanan Malaka (1400–1511)
Kerajaan Inderapura (1500-1792)
Kesultanan Demak (1475–1548)
Kesultanan Kalinyamat (1527–1599)
Kesultanan Aceh (1496–1903)
Kesultanan Banten (1527–1813)
Kesultanan Cirebon (1552 - 1677)
Kesultanan Mataram (1588—1681)
Kesultanan Palembang (1659-1823)
Kesultanan Siak (1723-1945)
Kesultanan Pelalawan (1725-1946)
Kerajaan Kristen
Kerajaan Larantuka (1600-1904)
Kolonialisme bangsa Eropa
Portugis (1512–1850)
VOC (1602-1800)
Belanda (1800–1942)
Kemunculan Indonesia
Kebangkitan Nasional (1899-1942)
Pendudukan Jepang (1942–1945)
Revolusi nasional (1945–1950)
Indonesia Merdeka
Orde Lama (1950–1959)
Demokrasi Terpimpin (1959–1965)
Masa Transisi (1965–1966)
Orde Baru (1966–1998)
Era Reformasi (1998–sekarang)
Kebangkitan Nasional adalah Masa dimana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.

Tokoh-Tokoh[sunting | sunting sumber]

Tokoh-tokoh yang mempolopori Kebangkitan Nasional, antara lain yaitu :
  1. Sutomo
  2. Ir. Soekarno
  3. Dr. Tjipto Mangunkusumo
  4. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hajar Dewantara)
  5. dr. Douwes Dekker
dan Lain-Lain

Asal usul Kebangkitan Nasional[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1912 berdirilah Partai Politik pertama di Indonesia (Hindia Belanda), Indische Partij. Pada tahun itu juga Haji Samanhudimendirikan Sarekat Dagang Islam (di Solo), KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (di Yogyakarta), Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang. Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia bukan berawal dari berdirinya Boedi Oetomo, tapi sebenarnya diawali dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo. Sarekat ini awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu. Kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.
Suwardi Suryaningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis "Als ik eens Nederlander was" ("Seandainya aku seorang Belanda"), pada tanggal 20 Juli 1913 yang memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat dihukum dan diasingkan ke Banda danBangka, tetapi karena "boleh memilih", keduanya dibuang ke Negeri Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Hindia Belanda.
Saat ini, tanggal berdirinya Boedi Oetomo20 Mei, dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional..